Menjadi seorang pelajar, tentunya hal terbesar yang
diinginkan adalah meraih kesuksesan dalam belajar. Tidak ada seorang pelajar
pun yang menginginkan dirinya berakhir seperti pribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”, bukan? Ya, benar. Percuma menuntut
ilmu bertahun-tahun, di sekolah atau pun universitas yang terkenal kalau tidak
ada yang melekat di otak. Uang habis, waktu menjadi sia-sia, dan orang tua pun
tidak bangga.
Meraih kesuksesan dalam belajar itu ibarat memanjat pohon
mangga yang penuh dengan serangga. Jika benar-benar ingin mendapatkan buahnya,
kita harus memanjat dan merasakan sakitnya gigitan serangga itu. Seperti itu
pula halnya dengan sukses dalam belajar,
membutuhkan ambisi dan tindakan. Jika sudah mempunyai tujuan untuk apa kita
menjadi seorang pelajar, maka selanjutnya adalah menentukan metode apa yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan itu. Metode itu bisa seperti hukum-hukum
yang kita pelajari dalam bidang studi Sains. Apa saja hukum-hukum untuk meraih
kesuksesan dalam belajar?
Pertama, hukum kelembaman atau akrab kita kenal dengan hukum
Newton I. Hukum itu berbunyi, “Sebuah
benda yang diam cenderung untuk terus diam. Sebaliknya, sebuah benda yang
bergerak cenderung terus bergerak.” Jika ingin sukses dalam belajar, hal
pertama yang harus dilakukan adalah jadikan dirimu sebagai pelajar yang aktif.
Satu pertanyaan yang kamu lontarkan kepada guru akan menghasilkan satu jawaban,
dan satu jawaban akan menambah satu pengetahuanmu. Bayangkan jika kamu memilih
untuk bertahan dalam kebingunganmu! Jangankan untuk melompat ke materi
berikutnya, cara melangkahkan kaki dari materi sebelumnya pun kamu tidak akan
tahu. Benar kata pepatah, “malu bertanya
sesat di jalan.”
Kedua, hukum aksi-reaksi atau hukum Newton III. Hukum ini
sering berkaitan dengan pilihan yang kita ambil dan hasil yang kita dapatkan.
Setiap pilihan yang diambil akan berpengaruh terhadap takdir hidup yang akan
dijalani, dan tentu saja hukum aksi-reaksi pun bermain di dalamnya. Sebuah
peribahasa yang sering kita dengar, “siapa
yang menanam dia yang memetik,” menjadi sebuah poin inti dalam hukum Newton
III ini.
Sebagai
contoh, kamu diberi waktu dua minggu oleh guru Bahasa Indonesiamu untuk membuat
sebuah puisi bertemakan “kesaktian Pancasila” dan mendeklamasikannya di depan
kelas untuk pengambilan nilai praktik semester pertama. Karena dua minggu itu
waktu yang cukup lama, kamu selalu menunda untuk membuatnya dan lebih memilih
menghabiskan waktu bersama teman-teman untuk sekedar hang-out di pusat perbelanjaan atau bermain play-station. Ketika H-1 kamu pun membuat puisi itu plus dengan menghapalkannya sekaligus.
Sudah bisa ditebak hasilnya ketika kamu tampil, puisi yang kamu buat sama
galaunya dengan perasaan kamu di depan kelas waktu itu. Bandingkan jika kamu
membuat puisi dua minggu sebelumnya, tentu puisi yang tercipta akan memuaskanmu
dan penampilanmu akan memuaskan gurumu. Berpikirlah sebelum bertindak, karena
penyesalan di akhir tidak akan merubah apa yang telah berlalu!
Hukum
yang ketiga adalah Hukum Peluang yang berbunyi, “Kesempatan tidak akan datang dua kali, sekali Anda menyia-nyiakannya
maka ia tidak akan pernah kembali menghampiri Anda.” Pernahkah kamu merasa
kecewa menolak sebuah tawaran dari gurumu untuk mengerjakan soal Fisika di
depan kelas karena kamu merasa tidak percaya diri dan takut salah? Atau karena
kamu merasa minder melihat temanmu yang lebih pintar darimu? Jika pernah
mengalaminya, maka mulailah untuk keluar dari “zona nyaman” tersebut. Dikatakan
zona nyaman karena kamu berpikir lebih baik untuk tidak mengambil kesempatan
itu daripada malu ketika jawabanmu salah. Berpikirlah lebih positif! Sugestikan
kepada dirimu bahwa kamu bisa, jawabanmu benar, dan kamu dapat melakukan hal
yang dilakukan oleh orang-orang yang kamu anggap lebih pintar darimu. Di saat
kamu mendapatkan kesempatan untuk mengukur kemampuanmu dalam belajar, ambil
itu! Kamu tidak akan tahu bagaimana hasilnya sebelum kamu mencoba dan kamu
tidak akan pernah meraih kesuksesan dalam belajar jika kamu takut gagal.
Jadi,
inti dari meraih kesuksesan dalam belajar itu terletak pada metode yang kita gunakan
dalam proses pembelajaran. Jangan hanya berangan akan sukses jika tidak ada
usaha untuk menggapainya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar